Tugas Terstruktur Ketiga
( Mini Riset )
OBSERVASI PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERFIKIR SISWA DI MTS

Disusun Sebagai Salah Satu Terstruktur Yang Dijadikan Dalam Mengikuti
Perkuliahan PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Oleh
KELOMPOK 5 PSIKOLOGI PENDIDIKAN
DHEA FUJARAHMAWI NASUTION (0310182043)
FIRA KIRANA                        (031018
MAWADDAH HANDAYANI                                  (031018
NURUL NAZMI DAMANIK                                    (031018


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
TAHUN 2019
 KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan hasil observasi ini sebagai salah satu tugas dari mata kuliah PSIKOLOGI PENDIDIKAN. Salawat dan salam tak lupa pula penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW. yang telah mengantarkan kita kepada dinul Islam, Beliaulah sangrevolusioner sejati.
Laporan ini dibuat dari hasil observasi di Sekolah MTS (Madrasah Tsanawiyah) dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan suatu laporan yang bisa dipertanggungjawabkan hasilnya. Penulis ucapkan banyak terima kasih kepada sekolah MTS yang telah memperkenankan penulis melakukan observasi. tak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada semua guru MTS atas kerja samanya dalam kegiatan observasi yag penulis lakukan. Dan terakhir penulis ucapkan terima kasih kepada adik-adik siswa MTS atas keramahan dan kerja samanya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Laporan hasil observasi ini masih jauh dari kesempurnaan, olehnya itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan penyusunan laporan-laporan selanjutanya. Besar harapan kami kiranya laporan hasil observasi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Medan, Juni 2019

Penulis










ABSTRAK
Penelitian ini  bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar Biologi siswa kelas VII Mts (Madrasah Tsanawiyah) Tanjung Leidong melalui implementasi model pembelajaran. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam observasi ketempat tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi melalui tes tertulis prestasi pelajaran Biologi. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif untuk melihat aktivitas dan ketuntasan belajar siswa. Data dikumpulkan melalui tes hasil belajar dan rubric hasil belajar keterampilan berpikir kritis. Hasil penelitian diperoleh keterampilan berpikir kritis, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang percobaan, dan melakukan percobaan.

Kata kunci : model pembelajaran, prestasi belajar biologi, dan aktivitas siswa.


PENDAHULUAN
Pembelajaran biologi yaitu pembelajaran yang menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung. Karena itu, siswa perlu dibantu untuk mengembangkan sejumlah keterampilan proses supaya mereka mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar. Keterampilan proses ini meliputi keterampilan mengamati dengan seluruh indera, mengajukan hipotesis, menggunakan alat dan bahan secara benar dengan selalu mempertimbangkan keselamatan kerja, mengajukan pertanyaan, menggolongkan, menafsirkan data dan mengkomunikasikan hasil temuan secara beragam, menggali dan memilah informasi faktual yang relevan untuk menguji gagasan-gagasan atau memecahkan masalah sehari-hari. Jadi pada dasarnya, pelajaran biologi berupaya untuk membekali siswa dengan berbagai kemampuan tentang cara “mengetahui” dan cara “mengerjakan” yang dapat membantu siswa untuk memahami alam sekitar secara mendalam. Kenyataan yang banyak dijumpai di kelas-kelas suatu sekolah saat ini adalah pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered learning) ataupun hanya menggunakan metode ceramah. Pembelajaran ini meletakkan guru sebagai pusat pemberi pengetahuan kepada peserta didik dan cara penyampaiannya pun cenderung belum menggunakan strategi 2 pembelajaran yang tepat. Penggunaan strategi pembelajaran yang kurang tepat ini menyebabkan partisipasi rendah, kemajuan siswa, dan hasil belajar yang kurang. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di kelas VIII MTS TANJUNG LEIDONG ditemukan beberapa kelemahan saat pembelajaran berlangsung antara lain siswa kurang memperhatikan penjelasan guru pada setiap pelajaran, siswa ramai saat guru menjelaskan, kurang kesadaran siswa dalam pembelajaran biologi, siswa jarang mengajukan pertanyaan selama proses pembelajaran, dan kurang adanya kemauan siswa untuk mengembangkan pola pikir mereka. Guru yang mengajar menggunakan strategi yang sifatnya monoton yaitu dengan menggunakan strategi ceramah, kurang lebih 50% guru mengajar dengan menggunakan strategi ceramah sehingga hampir 75% siswa menjadi jenuh Keadaan seperti ini membuat siswa beranggapan bahwa biologi merupakan pelajaran yang membosankan Akibatnya siswa tidak termotivasi dan kurang aktif untuk mempelajari biologi dengan baik sehingga hasil belajar yang dicapai rendah. Pembelajaran aktif (active learning) adalah aktifitas pembelajaran yang terfokus pada peserta didik. Belajar aktif merupakan langkah cepat, menyenangkan, mendukung, dan menarik hati dalam belajar untuk mempelajari sesuatu dengan baik. Belajar aktif mambantu untuk mendengar, melihat, mengajukan pertanyaan tentang pelajaran tertentu, dan mendiskusikan dengan yang lain. Belajar aktif penting bagi siswa 3 dalam memecahkan masalah sendiri, menemukan contoh-contoh, mencoba keterampilan-keterampilan, dan mengerjakan tugas yang tergantung pada pengetahuan peserta didik yang telah miliki atau yang akan dicapai. Pembelajaran yang aktif adalah dengan menerapkan strategi pembelajaran yang tepat. Pemilihan strategi harus sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Salah satu strategi pembelajaran aktif yaitu guided inquiry dan index card match. Strategi Index Card Match (mencari pasangan) adalah suatu strategi pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar aktif dan bertujuan agar siswa mempunyai jiwa kemandirian dalam belajar serta menumbuhkan daya kreatifitas. Strategi ini bisa digunakan sebagai strategi alternatif yang dirasa lebih memahami karakteristik siswa. Karakteristik yang dimaksud adalah siswa menyukai belajar sambil bermain, maksudnya dalam proses belajar mengajar, guru harus bisa membuat siswa merasa tertarik dan senang terhadap materi yang disampaikan sehingga nantinya tujuan pembelajaran dapat dicapai. Strategi penemuan terbimbing (Guided Inquiry) adalah metode pembelajaran penemuan, dimana peserta didik dihadapakan dengan suatu masalah atau situasi yang tampaknya ganjil sehingga peserta didik dapat menemukan pemecahan dari masalah tersebut. Dengan strategi ini akan terlihat siswa yang aktif dan yang pasif. Bagi siswa yang aktif akan dapat menemukan pemecahan dari masalah yang dihadapinya, sedangkan siswa yang pasif hanya akan menunggu informasi dari teman-temannya. Dengan 4 strategi ini, diharapkan siswa mempunyai kesan yang menarik/mempunyai pengalaman yang menyenangkan terhadap mata pelajaran biologi. Serta dapat menumbuhkan interaksi yang baik antara guru dengan siswa maupun antara siswa dengan siswa yang lain. Menurut Perdana (2011), dalam skripsi yang berjudul “Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Melalui Strategi Penemuan Terbimbing Pokok Bahasan Lingkaran Pada Siswa Kelas VIII Semester II SMP N 3 Colomadu Karanganyar Tahun Ajaran 2010/2011” diperoleh hasil bahwa strategi penemuan terbimbing dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan motivasi belajar matematika. Menurut Laela (2009), dalam skripsi yang berjudul “Penerapan Strategi Pembelajaran Index Card Match (Mencari Pasangan) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Pokok Bahasan Fotosintesis Siswa Kelas VIIIG Smp Al-Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2008/2009” diperoleh hasil bahwa strategi Index Card Match lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar biologi. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan akan dilakukan penelitian dengan judul “OBSERVASI PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERFIKIR SISWA DI MTS”

IDENTIFIKASI MASALAH
Agar permasalahan yang diteliti tidak terlalu luas, maka peneliti membatasi masalah–masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Subyek penelitian adalah siswa Kelas VII MTS Tanjung Leidong. 2. Obyek penelitian adalah metode pembelajaran Guided Inquiry dengan Index Card Match dan materi Gerak Pada Tumbuhan. 3. Parameter yang diukur adalah hasil belajar biologi pada materi gerak tumbuhan yang ditinjau dari 2 aspek yaitu : a) Afektif: keaktifan siswa di dalam kelas. b) Kognitif: hasil evaluasi atau hasil belajar (ditinjau dari nilai ulangan harian

 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : ”Bagaimanakah efektivitas hasil belajar biologi antara penggunaan metode pembelajaran dan kemampuan berfikir siswa di MTS ?





LANDASAN TEORI
a. Problem Based Learning
Salah satu metode pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa adalah metodeproblem based learning. Metode ini mempersiapkan siswa untuk berpikir kritis dan analitis, untuk mencari sertamenggunakan sumber pembelajaran yang sesuai (Amir,2010 : 21). Dalam metode problem based learning,sebelum pelajaran dimulai, siswa diberikan masalah-
masalah. Masalah yang disajikan adalah masalah yangmemiliki konteks dengan dunia nyata, semakin dekatdengan dunia nyata, maka akan semakin baik pengaruhnyapada peningkatan kecakapan pada siswa. Dari masalah yangdiberikan ini siswa kemudian bekerjasama dalam kelompok,mencoba memecahkan masalah dengan kemampuan yangdimiliki, dan sekaligus mencari informasi-informasi baruyang relevan. Disini peran guru adalah sebagai fasilitator
yang mengarahkan siswa dalam mencari dan menemukansolusi dan sekaligus menentukan kriteria pencapaian prosespembelajarannya.Proses utama dalam problem based learning terletakpada diri siswa. Variabel dari luar hanya intruksi yangmembantu atau membimbing siswa dalam menyelesaikanmasalah. Hasil belajar yang diperoleh sukar dilupakan dan dapat dimanfaatkan pada berbagai situasi yang termasukdalam kategori tertentu. Kemampuan memecahkan masalahmerupakan hasil belajar yang sangat penting dan harusdikuasai oleh siswa disamping hasil belajar pada aspekkognitif. Problem based learning dikembangkan untuk membantusiswa mengembangkan kemampuan berpikir, mengatasi masalah, keterampilan penyelidikan, kemampuanmempelajari peran sebagai orang dewasa melaluiketerlibatan mereka dalam pengalaman nyata atau simulasi,dan menjadi pembelajar yang mandiri dan independen. Problem based learning lebih dari sekedar lingkunganyang efektif untuk pengetahuan tertentu. Pengetahuan riilbagi para siswa adalah sesuatu yang dibangun atau ditemukan oleh siswa itu sendiri. Jadi pengetahuan bukanlahseperangkat fakta, konsep atau kaidah yang diingat siswa,tetapi harus merekonstruksi pengetahuan itu kemudianmemberi makna melalui pengalaman nyata. Dalam pemeblajaran ini siswa harus dilatih untuk memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya dan bergulat dengan ide-ide dan kemudian mampu merekonstruksinya [9]. Dari beberapa metode mengajar yang ada, metodeproblem based learning lebih banyak memiliki keunggulan,baik dari segi sifat materi, tujuan, serta kemampuan yang dapat dimiliki siswa.

b. Hasil belajar
Menurut Suprijono (2012:5), hasil belajar adalah pola- pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap- sikap, apresiasi dan keterampilan. Selanjutnya Supratiknya
(2012 : 5) mengemukakan bahwa hasil belajar yang menjadi objek penilaian kelas berupa kemampuan-kemampuan baru yang diperoleh siswa setelah mereka mengikuti proses belajar-mengajar tentang mata pelajaran tertentu. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan mengacu pada klasifikasi hasil belajar dari Bloom yang secara garis besar yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor.

c. Aktivitas belajar
Berbuat untuk merubah tingkah laku melalui perbuatan adalah prinsip belajar. Ada atau tidaknya belajar dicerminkan dari ada atau tidaknya aktivitas. Tanpa ada aktivitas, belajar tidak mungkin terjadi. Sehingga dalam interaksi belajar-mengajar aktivitas merupakan prinsip yang
penting. Penggunaan metode, pendekatan belajar mengajar dan orientasi belajar menyebabkan aktivitas belajar setiap siswa berbeda-beda. Ketidaksamaan aktivitas belajar siswa
melahirkan kadar aktivitas belajar yang bergerak dari aktivitas belajar yang rendah sampai aktivitas belajar yang tinggi. meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar pada pokok bahasan wujud zat dan perubahannya. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tesdan observasi. Tes merupakan instrumen pengumpulan data untuk mengukur pengetahuan siswa pada aspek kognitif mengenai mata pelajaran fisika. Dalam penelitian iniinstrumen yang digunakan adalah tes tertulis dalam bentuk pretest dan posttest (soal pretest sama dengan soal posttest).  Tes tertulis dinyatakan dalam bentuk soal pilihan gandadengan alternatif jawaban a, b, c, dan d dengan skor benar bernilai 1 dan salah bernilai 0.Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yangakan diteliti. Observasi dalam penelitian ini ditujukan untuk menilai kinerja siswa dan tingkat aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan metode problembased learning. Observasi pada siswa dilakukan untuk mengamati aktivitas belajar siswa, aspek afektif, dan aspek psikomotor yang digunakan untuk memperoleh data kinerja siswa selama kegiatan belajar mengajar. Format dari penilaian ini berupa rating scale yang dibuat dalam bentuk checklist. Jadi dalam pengisian penilaian kinerja siswa, observer hanya memberikan tanda checklist (√) pada kolom yang sesuai selama proses pembelajaran berlangsung. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif yaitu menyajikan data dalam bentuk uraian serta pembahasan berdasarkan hasil penelitian
METODE PENELITIAN
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah hal berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang ada. Penelitian tindakan adalah bentuk penyelidikan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

     Hasil belajar siswa di MTs Tanjung Leidong masih rendah. Hal ini disebabkan oleh kurangnya partisipasi aktif dan keterlibatan siswa selama proses pembelajaran. Guru perlu menerapkan metode pembelajaran yang dapat mendorong keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Metode problem based learning adalah salah satu metode yang dapat memenuhi harapan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah metode problem based learning (PBL) dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan subjek penelitian adalah siswa kelas VII A semester 1 MTs Tanjung Leidong tahun 2019.Metode pengumpulan data yang diguanakan dalam penelitian ini adalah metode tes dan observasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan aktivitas siswa dan hasil belajar setelah menerima pembelajaran dengan metode PBL. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kegiatan pembelajaran dan hasil belajar siswa.
Dalam metode problem based learning, pembelajaran fokus pada masalah yang dipilih sehingga siswa tidak hanya mempelajari konsep-konsep yang berhubungan dengan masalah tetapi juga metode ilmiah dalam memecahkan masalah tersebut. Tujuannya untuk memperoleh kemampuan dan kecakapan kognitif dalam memecahkan masalah secara rasional, lugas, dan tuntas. Oleh sebab itu, siswa tidak hanya memahami konsep yang relevan dengan masalah yang menjadi pusat perhatian tetapi juga memperoleh pengalaman belajar yang berhubungan dengan keterampilan menerapkan metode ilmiah dalam pemecahan masalah dan menumbuhkan pola berfikir kritis. Dalam hal ini, hampir semua bidang studi dapat menggunakan metode problem based learning. Sehingga guru IPA sangat dianjurkan untuk menggunakan model dan strategi mengajar yang berorientasi pada cara pemecahan masalah .
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dan hasil belajar baik dari aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor.Meningkatnya aktivitas belajar siswa juga diiringi peningkatan hasil belajar baik dari aspek kognitif, afektif maupun psikomotor .

KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian di kelas VIII MTS TANJUNG LEIDONG
dapat disimpulkan sebagai berikut:
(a) Metode problem based learning dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa kelas VIII MTS TANJUNG LEIDONG
 pada pokok bahasan wujud zat dan
perubahannya. (b) Metode problem based learning dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII MTS TANJUNG LEIDONG
pada pokok bahasan
wujud zat dan perubahannya.

Saran
     Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan-kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan pembaca dapat menyampaikan kritik dan juga sarannya terhadap hasil penulisan makalahkami demi penyempurnaan sekaligus penambah wawasan kita bersama.

Komentar

Postingan Populer